Selasa, 03 Januari 2012

cinta dan pengorbanan seorang ibu



Ini adalah satu dari sekian banyak kisah nyata tentang pengorbanan seorang Ibu, cerita ini terjadi di Jepang beberapa waktu lalu, ketika gempa bumi dan terjangan tsunami meluluhlantakkan negara tersebut.

Ketika gempa bumi sudah mereda, ketika tim SAR telah mencapai puing-puing bangunan rumah ibu muda tersebut, mereka melihat sesosok tubuh seorang perempuan diantara puing-puing tersebut, tetapi posisi tubuhnya sangat aneh. Dia bersimpuh layaknya orang bersujud, tubuhnya condong ke depan dan kedua tangannya seperti disangga oleh sebuah benda. Rumah yang rubuh itu telah menimpa kepala dan juga punggungnya.

Dengan penuh kesulitan, kepala tim SAR meletakkan tangannya melalui celah kecil dinding untuk menggapai tubuh wanita tersebut. Dia berharap wanita tersebut masih hidup. Tapi tubuh yang telah dingin serta kaku tersebut mematahkan keyakinannya. Dia telah meninggal.

Dia, dan juga timnya yang lain, meninggalkan rumah tersebut dan akan mencari korban dari puing-puing bangunan yang lain, tetapi karena beberapa alasan dan dorongan batin entah dari mana, ketua tim SAR tersebut tergerak untuk kembali menelusuri sisa rumah wanita tersebut. Lagi-lagi, dia berlutut dan meletakkan tangannya di ruangan kecil dibawah mayat wanita malang tersebut, tiba-tiba dia berteriak kegirangan.

“Ada anak! Lihat! Ada anak dibawah sini!”. Keseluruhan tim SAR bergegas membantu, dengan hati-hati mereka membersihkan puing-puing disekitar wanita tersebut, ada seorang bayi (yang kurang lebih berumur 3 bulan) terbungkus disebuah selimut bermotif bunga-bunga dibawah mayat ibu tersebut. Tentu saja, wanita tersebut telah melakukan pengorbanan luar biasa untuk menyelamatkan anaknya. Bayi mungil tersebut masih tertidur ketika ditemukan ketika ketua tim SAR menemukannya.
Tim medis segera memeriksa bayi tersebut, setelah mereka membuka lembaran selimut tersebut mereka melihat sebuah handphone didalamnya, terdapat sebuah pesan teks yang ada di layarnya yang berbunyi, “Jika kamu selamat, ingatlah, Ibu mencintaimu.”

Handphone tersebut beredar dari satu orang ke yang lainnya, semua yang membaca pesan tersebut bersimpuh dan menitikkan air matanya, “Jika kamu selamat, ingatlah, Ibu mencintaimu.” Sebegitu besarnya cinta seorang ibu kepada anaknya! — bersama Eko NaraZacky Bey, Lyna May, Imbar Bey, Azizah Arius, Maulida Althafunnisa, Putri Jum’ati, Safrina Pelangi, Beti Bistiorini, Nianiza Trisna, Rifat Syafii, Kamila Kafilatul Jannah, Rima Ristianti, Ordinary Person, Zulfikar Pirak, Ummu Chelia, Syaiful Nashir Ak, Maia Ziee, Siska Adiyaska, Vie Epiwzz Mhga, Ifa Klirong, Indah Puspa Pratiwi, Denny Helzami Zamanhuri, Husfanur Rizar, Leni Lie, Siti Rohani, Shinta Dewi Nurlita, Made Unintanded, Anis Raharjo, Mini Cantik, Ebendna Dee, Anto Washu, Leechen Icut, Anden Sanes Suwuk, Siti Munadir, Mira Aja, Suharni Rini, Ipunk Achmad, ZoLa’Ank-gha Hernan, Yulia Lihonk Zenk, dan Cisun Narso.

sumber: Foto Rhian SQu

pedihnya rasa KEHILANGAN BUNDA TERCINTA

HINGGA hari ini aku masih belum percaya ibu telah meninggal. Keluargaku memang belum pernah kehilangan. Kini aku begitu merindukan ibu. Menyesal belum sempat membuat ibu bahagia.

Kehilangan itu membuatku begitu hampa. Segalanya seolah menjadi tak berjiwa. Aku seakan tak mendengar bunyi apa pun, disaat beliau benar2 telah tiada ini membuatku tersadar betapa aku sangat menyayangi beliau, aku seolah kehilangan pijakan. Kedua kakiku rasanya melayang. Aku seolah meluncur ke dalam lubang yang tak bisa kuhentikan.

Semua kenangan masa kecilku kuingat kembali. Waktu muda dan saat aku masih kecil, ibu begitu cantik. Lembut, meski keras dalam sikap dan cara mendidik tapi saat ini aku menyadari bahwa semua itu untuk kebaikanku. Aku bangga punya ibu seperti ibuku. Masih terngiang perjuangannya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga ku yang waktu itu sempat semrawut, aku beserta adik-adikku banyak membantu beliau jualan kue yang dititipkan ke warung-warung dekat rumah, sepulang sekolah akulah yang sering menagih kewarung-warung uang hasil penjualan hari itu sesekali jika ada sisa kue yang tak laku dan harus di bawa pulang beliau hanya bisa tersenyum walaupun dalam senyumnya beliau bersedih melihat sisa kue tersebut dengan kata-kata yang bijak berliau berkata “inilah nak rezeki kita hari ini”. Semua tugas itu hanya aku yang melakukannya. Entah mengapa ibu tidak pernah menyuruh adik-adikku. Tapi justru itu yang membuat aku dekat dengan ibu. Waktu ibu sakit tepatnya bulan april 2011 beliau divonis jantung oleh dokter aku kasihan sekali sekaligus terkejut. Saat itu aku berniat walaupun harus saya yang berutang ke sana kemari aku rela demi kesembuhan ibu ku. Berusaha sekuat tenaga walau terkadang banyak rintangan yang saya hadapi. Aku ingin membantunya tapi tidak bisa: ibu membutuhkan rupiah yang cukup banyak untuk kesembuhannya waktu itu. Aku tidak pernah acuh pada ibu. Memang kuakui aku tumbuh dengan pikiranku sendiri dan sibuk dengan diriku sendiri. Mungkin ibu berpikir aku seolah tidak peduli. Padahal dalam hati aku selalu sayang ibu. Selalu mengingatnya. Kini ibu sudah tiada. Sudah benar-benar hilang dari keluarganya.

Lain sekali rasanya kematian itu. 15 oktober 2011 merupakan hari yang cukup kelam buatku di saat harus mendengar kabar akan kepergiaannya untuk selamamnya. Dunia terasa runtuh, tubuhku terasa lunglai bagai tak bertulang serasa tak percaya. Padahal malam sebelum beliau di panggil oleh sang kuasa aku masih sempat bercanda dan tertawa dengan beliau. Sampai hari ini masih teringat semua pesan-pesan beliau malam itu. Termasuk dengan nasihat beliau jika kelak aku menikah nanti. Sejam yang lalu ibuku dimasukkan kedalam liang itu, membaringkan tubuh ibu. Meletakkan wajahnya ke dalam lubang yang tepinya digali lagi, membentuk kedalaman sendiri. Lubang yang miring. Entah mengapa saat itu aku teringat sebuah kisah: lubang dalam lubang, yang tadinya aku belum begitu mengerti maknanya. Tapi, menghadapi lubang kubur ibu, serta lubang yang digali lagi dalam lubang kubur ibu, aku jadi benar-benar mengerti kisah itu: lubang cahaya. Ya, kurasakan lubang ibu adalah lubang cahaya. Tempat di mana seorang perempuan yang baik budi semasa hidupnya terkubur di sana. Wajahnya terbenam dalam lubang itu, masuk ke dalam liang yang aku sendiri ikut menggali dan menanam tanah penyangga tubuhnya. Aku juga membukakan tali-tali yang mengikat kepala ibu, tubuh, dan kaki ibu. Kubuka ikatan-ikatan tali itu. Seolah membuka ikatan masa lalu, di mana aku terbenam di dalamnya. Sejenak melintas saat aku menghentak-hentakkan kaki, maju mundur meminta uang pada ibu di jalan. Ibu marah dengan sayang. Wajahnya merajuk lalu tersenyum. Diraihnya tubuhku dan diciumnya kepala dan mukaku. Anakku sayang,anakku sayang, kata ibu. Hanya itulah yang keluar dari mulut ibu. Ia memandangi anaknya. Seolah Tuhan memandangi dunia. Duh, perempuan yang baik hati, kini kau telah pergi. Telah benar-benar meninggalkan kami.

Kini aku hanya memiliki seorang ayah. Aku harap ayahku selalu sehat dan kuat. Tidak sakit-sakitan seperti ibu. Aku sayang sekali dengan ayahku. Ayahlah yang mendidikku dalam banyak hal. Caranya mendidikku luar biasa: aku dibiarkannya melakukan apa saja yang aku suka, tidak pernah melarang. Aku hanya bisa bersedih jika melihat ayahku yang begitu terpukul di tinggalkan oleh istrinya tercinta yang telah menemani hidupnya hampir 30 tahun dalam suka dan duka. Di saat ibu berpulang ayah sedang tidak berada di sampingnya. Di balik goresan wajah ketegaran ayahku tetap tersirat wajah sedih yang mendalam, selebar apapun senyuman yang ayahku berikan kepada kami di pagi hari sebelum kami beraktifitas tetap tegores rasa sedih yang entah sebesar apa, entah sesedih apa, entah entah dan entah hanya ayah dan Tuhan yang tau akan rasa itu. Ayah bagai sepatu yang kehilangan pasangannya, bagaikan kaki kanan yang kehilangan kaki kiri. Dulu ayah pernah memarahiku: ayah begitu marah padaku Aku begitu sedih sampai bebarapa lama. Tercekam dengan amarahnya yang membara. Masih tersisa wajah ayah yang marah. Aku tidak begitu mengerti apa yang membuat ayah sangat marah. Tetapi lelaki tegas dan gagah itu memandangku dengan raut membesi. Jiwaku menggigil melihatnya. Ayah, apa salahku sampai kau marah begitu? Ini anakmu, yang sangat sedih karena bermimpi ayah telah mati. Tapi ayah tetap diam. Wajahnya sukar dilukiskan: terpaku di tempatnya, matanya seakan mengeluarkan api. Membakar tubuh dan jiwaku. Membuat aku putus asa, sedih dan berduka. Ada apa Ayah? Mengapa kau demikian marah padaku? Apakah salah anakmu ini sebegitu parahnya sampai amarahmu sebegitu besarnya padaku?

Ku hanya bisa berharap dan berdoa kepada Allah Azza Wajallah.. sang pemilik alam beserta isinya, sang hidup hamba-hambaNya, kuharap yang kuasa dapat memberikan umur yang panjang kepada ayahku agar kelak kami anak-anaknya bisa secara meaksimal membahagiakan dia. Walaupun sepeninggalan istrinya yang tercinta beliau hanya bisa berpesan banyak-banyaklah mendoakan ibu mu agar ibumu agar ibumu tenang di sisiNya, pesan itu hampir setiap malam terngiang di telinga kami berlima.

(Untuk ibu yang sangat aku sayangi dan untuk ayah yang begitu aku banggakan)

“3/1/2012”

bersiap kembali ngeblog... bersiap kembali melaut...

ooooo tak terasa udah 2012... its new year for all people in the world... banyak orang yang ingin berubah menjadi lebih baik di tahun yang baru... resolusi, perubahan, rencana, cita-cita mungkin itulah sesuatu pengharapan di tahun yang baru..

its like for me too... tahun baru.. masalah baru... rencana baru.. bresolusi baru.. ya insya allah semuanya baru.. berharap diri ini juga menjadi individu baru yang lebih baik tentunya dari tahun-tahun sebelumnya wish thats happen on this year... oooo satu lagi tahun inio gua punya rencana besar pengannya tahun ini gelar akademik gua nambah satu lagi jadi M.Si. ... amin ya rabbal alamin... eh satu lagi tahun ini pengen merid euuuuiiii... suit.. suit.. ya wish for the two big plan gonna happen..

ternyata mulai nulis lagi itu susah setelah sekian lama ga nulis...
but namanya belajar-ya tetap harus dimulai dari pada nggak sama sekali...

Rabu, 05 Agustus 2009

hehehe... for fun...

Surat Dari Suami

Sepasang suami isteri setengah baya yang sama- sama dari kalangan profesional merasa
penat dengan kesibukan di ibukota. Mereka memutuskan untuk berlibur di Padang dan
menempati kembali kamar hotel yang sama saat mereka melalui masa honeymoon 30
tahun lalu.

Karena kesibukannya, sang suami harus terbang lebih dahulu dan isterinya baru menyusul
keesokan harinya.

Setelah check in di hotel di Padang, sang suami mendapati sebuah komputer yang
tersambung ke internet telah terpasang di kamarnya. Dengan gembira ia menulis e-mail
mesra kepada isterinya di kantornya di Jalan Sudirman, Jakarta.

Celakanya, ia salah mengetik alamat e-mail isterinya dan tanpa menyadari kesalahannya ia
tetap mengirimkan e-mail tersebut.

Di daerah Pekanbaru, seorang wanita baru kembali dari pemakaman suaminya yang baru
meninggal. Setiba di rumah, ia langsung check e-mail untuk membaca ucapan-ucapan
belasungkawa.

Baru selesai membaca e-mail yang pertama, ia jatuh pingsan. Anak sulungnya yang
terkejut kemudian membaca e-mail tersebut, yang bunyinya:

To: Isteriku tercinta
Subject: Aku udah sampai!!!
Date: 22 Mei 2006

Aku tahu pasti kamu kaget tapi seneng dapat kabar dariku. Ternyata disini mereka udah
pasang internet juga, katanya biar bisa berkirim kabar buat orang-orang tercinta di rumah.

Aku baru sampai dan sudah check-in. Katanya mereka juga sudah mempersiapkan
segalanya untuk kedatanganmu besok.

Nggak sabar juga deh rasanya nunggu kamu. Semoga perjalanan kamu ke sini juga
mengasyikkan seperti perjalananku kemarin.

Oh iya, disini lagi panas-panasnya. Kalau pada mau, anak-anak diajak aja.

Love,


Papa


Sabtu, 22 November 2008

Mencari Kebahagiaan

Suatu hari di sebuah sungai yang cukup jernih, hiduplah seekor ikan mas kecil, muda usia. Saat itu, siang sangat terik, Sang Ikan as mencari bagian sungai yang ternaungi pohon yang rindang. Sesekali dipukulkannya ekornya pada air di sekelilingnya.

Saat Sang Ikan Mas sibuk dengan air yang menciprati tubuhnya, tiba-tiba terdengarlah suara dari balik rimbun pepohonan, “Ayah, indah sekali pemandangan di sini, yach! Pepohonan begitu rimbun, dan air sungai ini begitu jernih,” seru seorang anak kecil pada ayahnya.

“Yach … Alhamdulillah … itulah kebesaran Allah, Nak! Ia menciptakan sesuatu tanpa cela, hanya manusia saja yang kurang bersyukur” kata Sang Ayah sambil mengelus kepala anak kecil itu dengan lembut.

“Katanya air itu sangat penting, ya, Yah? Dan … tanpanya kita semua akan mati?” tanya anak kecil itu pada ayahnya.

“Ya, benar! Air itu sangat penting bagi kita. Setiap makhluk hidup membutuhkan air dan oleh karena itu kita bisa mati tanpa ada air dalam kehidupan kita, seperti juga ikan mas kecil itu!” seru Sang Ayah sambil menunjuk ikan mas kecil yang ada disungai.

Si ikan mas kecil yang mengikuti percakapan antara ayah dan anak itu mendadak menjadi gelisah. “Air, apa itu air? Di mana dapat kutemukan air? Bagaimana jika aku mati bila tak dapat menemukan air secepat mungkin? tanya si ikan mas dalam hatinya sambil berenang dengan panik. Si ikan mas kecil berenang tanpa kenal henti.

Ketika ikan mas kecil mendekati hulu sungai, bertemulah ikan mas kecil tersebut dengan seekor ikan lele. Setelah menyampaikan salam kemudian ikan mas kecil itu bertanya, “Wahai ikan lele, dapatkah kau tunjukkan padaku, di mana air? Aku mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kita akan mati!” seru Si ikan mas kecil.

Ikan lele tersenyum bijak, kemudian berkata, “Anakku, tentu saja aku tahu di mana air, sekarang coba kau lihat samping kanan dan kirimu, lihat sekelilingmu, apa yang kau lihat?”

“Ya, ada benda yang mengelilingiku tiap waktu, kadang ia tenang dan bergelombang, dia membantuku untuk berenang, dia yang membasahi tubuhku, menghilangkan dahagaku, dan aku bisa mati kekeringan tanpa kehadirannya,” gumam Si ikan mas kecil.

Ikan lele tersenyum lagi, “Ya, itulah air yang kau cari selama ini, anakku. Itulah air yang membuat kita semua dapat mati bila hidup tanpa kehadirannya.

Si ikan mas kecil tertegun, kemudian tersenyum, “Terima kasih, ikan lele. Sekarang aku bisa menghentikan proses pencarianku. Aku bahagia bisa menemukan apa yang aku cari. Ternyata benda yang sangat penting yang selama ini aku cari sudah berada bersamaku sejak dulu tapi aku tidak menyadarinya,” ucap Si ikan mas kecil. Si ikan mas kecil kemudian memutar siripnya setelah sebelumnya berpamitan kepada ikan lele.

Kita manusia, seringkali tak kunjung MERASA PUAS akan penempatan yang Allah berikan kepada kita. Dan kita seringkali tak sadar bahwa mungkin sebenarnya saat kita melakukan pencarian, ketika kita sedang letih … sebenarnya kita justru sedang menjalani kebahagiaan tersebut.

Karena kita seringkali tertipu, dengan arus air yang tidak selamanya tenang, karena kebahagiaan pun seringkali tidak mesti berwujud ketenangan. Karena kebahagiaan pun seringkali berwujud “riak-riak ombak” dalam kehidupan kita…. Tapi kita akan merasa bahagia bila kita nikmati dan lalui dengan sabar.



Minggu, 16 November 2008

ujian pns

10 november adalah hari yang lumayan mendebarkan buat kami para alumni perikanan unhas yang kebetulan menanti pengumuman seleksi berkas CPNS DKP pusat..... setelah menanti seharian akhirnya ada teman yang membawa pengumuman ke markas besar alumni perikanan yang punya mimpi menjadi CPNS DKP pusat.... setelah mencari nama dari seribu dua ratus nama yang ada di berkas pengumuman akhirnya nama MUHAMMAD NUR IHSAN muncul juga sebagai salah satu peserta yang lulus berkas penerimaan CPNS di lingkup Departemen Kelautan Dan perikanan pusat sebagai peneliti yang kalo lulus rencananya bakal ditempatkan di balai riset kelautan jakarta... hehehe AMIN..

tapi sayang ada juga teman serumah yang ga lulus tapi mau diapain lagi itu sudah keputusan yang ga boleh diganggu gugat dari panitia penerimaan CPNS....

ternyata pengambilan kartu ujian jatuh pada tanggal 14 november n tes tertulis dilaksanakan besoknya tepat hari sabtu/15 november 2008...
setelah berdiskusi dengan teman-teman yang juga bernasib mujur lulus seleksi berkas akhirnya kami memutuskan untuk berangkat ramai-ramai ke lokasi tes tertulis yang tepatnya di SUPM bone dengan menggunakan motor...

jumat pagi tepatnya jam 9 pagi kami berangkat beramai ramai kurang lebih 12 orang dengan menggunakan 7 motor... di perjalanan cukup menyenangkan karena kami seperti touring gitu dengan menempuh perjalanan kurang lebih 200km untuk sampai di kabupaten bone sabagai tempat tes... di tengah perjalanan ada teman yang namanya ardi mengalami kecelakaan tapi lucunya dia tabrakan dengan motor teman sendiri... hehehe untungnya ga parah banget lukanya tapi motor lecet dikitlah n memerlukan sedikit biaya untuk perbaikan.... tepat pukul 5 sore kami sampai di lokasi tes dan langsung melakukan registrasi untuk pengambilan kartu ujian n alhamdulillah kebetulan salah seorang panitian ujian adalah teman seangkatan di kampus yang bernasib mujur tahun kemarin lulus sebagai PNS jadi dalam proses pengambilan kartu ujian tidak terlalu mengalami kesulitan.... setelah melakukan registrasi akhirnya ketemu teman-teman yang lain yang juga lulus berkas suasana di sana dalam sekejab berubah menjadi reunian.. setelah semua teman yang sama-sama berangkat melakukan registrasi akhirnya kami menuju kerumah salah satu teman yang kebetulan bermukin disana untuk beristirahat setelah kurang lebih 5 jam melakukan perjalanan dari makassar-bone...

malam itu gue langsung tidur aja soalnya badan rasanya pada remuk karena kecapean n dah ga sempat tuk belajar lagi... setelah beristirahat total semalaman akhirnya indahnya mentari pagi membangunkan, gue sontak tersadar...

di dalam kepala terfikir bahwa hari ini adalah hari untuk mempertaruhkan semua pengetahuan yang selama ini didapatkan di bangku kuliah... tepat jam 70:30 pagi setelah semuanya siap akhirnya kami beranjak menuju SUPM bone yang jaraknya sekitar 5 km dari home stay kami.. sampai di sana kami langsung menuju keruangan masing-masing untuk mencocokkan nomer tempat duduk dengan nomer ujian n kemudian berkumpul dilapangan mendengarkan arahan dari panitia tentang tata cara ujian.. tepat jam 9 pagi waktu setempat ujian di mulai, ujiannya dibagi menjadi 2 sesi yang berlangsung sampai jam 14;00... UJIANYA LUMAYAN BERAT 200 soal...

sekarang buat teman-teman yang juga ikut ujian kemarin marilah kita berdoa bersama demi kelulusan yang sudah pasti diharapkan oleh semua peserta ujian

AMIN YA ALLAH mdah-mudahan gue jadi PNS...

Kamis, 03 Juli 2008

Kamis, 26 Juni 2008

dua minggu yang melelahkan....


akhirnya.... finnally.... semuanya telah selesai setelah 2 minggu lebih bolak-balik makassar pangkep...

proyek penentuan daerah penangkapan ikan kabupaten pangkep.... selesai juga berkasnya dengan perjalanan yang melelahkan bercampur dengan emosi karena oreng dinas n orang pemda yang maunya cuma uang tapi kerjaan mereka ga ada yang beres beres.... jumat 27 juni akhirnya
berkas acc.. tinggal tunggu deh... terima honornya... hehehehe

Jumat, 20 Juni 2008

M...E...R...O...K...O...K

MEROKOK.... awalnya coba2... belajar merokok... trus jadi perokok aktif.... berhenti merokok.... n kembali merokok lagiiii.... awalnya cuma sebatang... 2 batang.... kemudian sebungkus... setelah itu jadi maniak rokok deh.... itulah fenomena orang merokok....

menurut sebahagian perokok... rokok adalah teman dalam sepi, merokok adalah rutinitas terindah.... tapi ternyata rokok juga dapat memberi bahaya n masalah yang cukup besar.... baik bagi diri sendiri maupun buat orang2 yang kita sayangi yang ada di sekitar kita...

bahaya yang paling mendasar yaitu.... isi dompet yang akan semakin terkuras akibat kebutuhan akan rokok.... hehehe... kesehatan yang terganggu.. tapi kadang2 orang yang merokok itu menyadari bahaya nya tapi mereka tutup mulut n tutup telinga saking enaknya dengan hembusan asap rokok yang keluar dari mulutnya....

jujur saya perokok.... pernah berhenti beberapa kali namun akhirnya kembali merokok walaupun frekuensinya agak berkurang.... hari ini gue cerita tentang rokok karena hampir aja gue dapat masalah besar karena rokok (i dont wanna get that problem).... dan tidak cuma hari ini saya dapat masalah karena rokok.... masih teringat dikepala... n tetap tersimpan dalam memori gimana pipi gue di bakar puntung rokok ma bokap gue karena kedapatan merokok waktu sma PERIH BANGET RASANYA selain perih karena kebakar rokok juga sakit hati karena bokap gue ngelakuinnya di depan teman2 gue.... tapi bodohnya cerita ini gue sering ceritain keteman2 sesama perokok sebagai bahan lelucon tanpa menyadari hal yang tersirat didalamnya..... banyak n banyak lagi yang mungkin kalo diceritain bisa makan waktu sebulan.... tapi kalo nyeritain indahnya ngerokok sepertinya ga sampe 1 hari ceritanya dah abis.....

suka duka merokok.... seperti itulah.... tujuan gue nulis ini sebenarnya karena pengen banget dapat bantuan n motovasi gimana berhenti ngerokok... gue pengen banget benci ma yang namanya rokok.... i wanna try to stop smoking.... but how..?????
mungkin ceritanya agak gak nyambung....

but THE POINT IS I WANNA STOP SMOKING SO PLEASE TO ANYONE READ THIS WRITE GIVE ME A RULE HOW TO STOP SMOKING... I NEED A BIG HELP FROM HWO YOU ARE...ANYONE...